BAB
I
PENDAHULUAN
a. Latar
Belakang
Tingkat kesuburan
masyarakat mempengaruhi kesehatan reproduksi yang merupakan bagian penting dan
merupakan bagian paling utama dalam mencapai upaya kehidupan yang berkualitas
karena kesehatan reproduksi refleksi dari kesehatan konsepsi, kesehatan anak,
remaja dan masa dewasa dengan demikian kesehatan reproduksi menentukan
kesehatan wanita dan pria dan genersai selanjutnya.
Fertilitas merupakan
kemampuan seorang wanita untuk hamil dan melahirkan anak hidup oleh pria yang
mampu menghamilinya. Jadi fertilitas merupakan kemampuan fungsi satu pasangan
yang sanggup menjadikan kehamilan dan
kelahiran anak hidup. Sebelum dan sesudahnya tidak seorangpun tahu, apakah
pasangan itu fertil atau tidak. Riwayat fertilitas sebelumnya tidak menjamin
fertilitas dikemudian hari, baik pada pasangan itu sendiri maupun berlainan
pasangan.
Infertilitas merupakan
ketidakmampuan seorang wanita untuk menjadi hamil dan melahirkan anak, dengan
melakukan hubungan seksual secara rutin dan teratur selama satu tahun berkumpul
bersama. Disebut infertilitas primer, kalau istri belum pernah hamil selama 12
bulan walaupun bersenggama secara rutin.
Dan disebut infertilitas sekunder kalau istri pernah hamil akan tetapi kemudian
tidak terjadi kehamilan lagi walaupun bersenggama.
b. Tujuan
Penulisan
1. Untuk
mengetahui definisi masalah kesuburan
2. Untuk
mengetahui penyebab masalah-masalah dalam kesuburan
3. Untuk
mengetahui penyebab infertilitas
4. Untuk
mengetahui peran bidan dan upaya dalam masalah kesuburan
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Definisi
Masalah Kesuburan
Masalah kesuburan
merupakan suatu hal yang sangat mengganggu bahkan bisa mengancam keutuhan suatu
rumah tangga. Masalah kesuburan terjadi akibat terganggunya sistem reproduksi
pada wanita dan terjadinya penurunan kualitas dan kuantitas sperma pada pria.
Sebuah penelitian menyatakan bahwa masalah kesuburan terjadi pada 40% akibat
perempuan, 40% akibat laki-laki dan 30% akibat keduanya.
Masalah Kesuburan atau
infertilitas dapat ditegakan jika sebuah pasangan suami isteri dalam jangka
waktu 2 tahun belum juga dikaruniai kehamilan sedangkan mereka tidak
menggunakan alat kontrasepsi. Jika hal ini terjadi, jelas terjadi masalah
kesuburan yang cukup serius yang harus segera dikonsultasikan ke dokter untuk
mengetahui siapa yang memiliki masalah kesuburan dan dilakukan treatment atau
terapi untuk penyembuhan. Berikut beberapa penyebab masalah-masalah kesuburan
yang terjadi baik pada laki-laki ataupun perempuan.
A.
Penyebab Terjadinya Masalah-Masalah Kesuburan
pada Laki-laki
a) Kelainan
Genetik
Meskipun
amat jarang, ketidaksuburan pria dapat disebabkan oleh kelainan genetik seperti
cystic fibrosis. Gangguan genetik meliputi kelainan pada kromosom seks, yang
terjadi pada sindrom Klinefelter.
b) Gangguan Hormonal
Gangguan
hormonal yang terjadi dapat menghalangi produksi sperma. Untuk merangsang
testis menghasilkan sperma, dibutuhkan hormon yang dihasillkan oleh kelenjar
ptituari. Bila hormon tersebut tidak ada, atau jumlahnya menurun dalam jumlah
yang signifikan maka sudah barang tentu kinerja testis tidak akan sempurna.
c) Varikokel
Adalah
terjadinya pelebaran Pembuluh Darah Vena di sekitar Buah Zakar. Hal ini
biasanya terindikasikan dengan adanya benjolan pada bagian atas buah zakar dan
biasanya terjadi pada sebelah kiri.
d) Sumbatan Saluran Sperma
Biasanya
disebabkan bawaan lahir karena tidak terbentuknya sebagian saluran sperma.
Selain itu infeksi juga dapat menyebabkan terjadinya sumbatan saluran sperma.
Infeksi pada saluran reproduksi dapat disebabkan oleh bakteri melalui penyakit
menular seksual. Jika memang disebabkan karena infeksi bakteri mungkin akan
terjadi sumbatan akibat perlekatan dari saluran reproduksi pria.
e) Impotensi
Agar
bisa tegak, penis memerlukan aliran darah yang cukup. Karena itu penyakit
pembuluh darah (misalnya aterosklerosis) bisa menyebabkan impotensi. Impotensi
juga bisa terjadi akibat adanya bekuan darah atau akibat pembedahan pembuluh
darah yang menyebabkan terganggunya aliran darah arteri ke penis. Kerusakan
saraf yang menuju dan meninggalkan penis juga bisa menyebabkan impotensi.
f) Kebiasaan Merokok
Merokok
dapat menambah risiko kemandulan dan disfungsi ereksi pada pria. Nikotin
membuat darah mengental sehingga tidak bisa beredar dengan lancar, termasuk di
pembuluh darah alat kelamin. Akibatnya, muncul gangguan seksual seperti
ejakulasi dini, ereksi tidak sempurna, bahkan impotensi.
g) Kebiasaan Minum Beralkohol
Alkohol
dalam jumlah besar dapat menurunkan kadar hormon testoteron sehingga mengganggu
produksi sperma.
h) Pengaruh Radiasi
Radiasi
akan memberikan efek negatif terhadap konsentrasi dan kualitas sperma. Selain
itu sperma yang terkena pengaruh radiasi akan memiliki gerakan berenang yang
kurang baik yang akan mengurangi kesempatan untuk pembuahan.
i)
Pengaruh Obat
Beberapa
jenis obat bisa mempengaruhi tingkat kesuburan. Obat-obatan seperti
antibiotika, pereda rasa sakit, obat penenang, dan obat hormonal dapat
menurunkan tingkat kesuburan pria.
B.
Penyebab Terjadinya Masalah-Masalah Kesuburan
pada Perempuan
a. Sumbatan
pada saluran telur
Sumbatan saluran telur
disebabkan antara lain adanya perlengketan pada sekitar saluran telur, hal ini
sebagai akibat dari pernah terkena IMS dan radang panggul sehingga menghambat
pertemuan sel telur dengan sperma.
b. Endometriosis
Yaitu sel selaput
lendir rahim yang tumbuh pada tempat yang tidak semestinya, yaitu di indung
telur. Hal ini dapat menimbulkan perlengketan pada sekitar saluran telur atau
pada organ reproduksi lainnya.
c. Kelainan
lendir leher rahim
Terlalu pekat, yang
dapat menghambat laju gerakan sperma
terlalu asam, yang dapat mematikan sperma.
d. Berat
Badan Tidak Seimbang
Berat badan yang tidak
seimbang dapat mengganggu kesuburan perempuan, karena tubuh memerlukan 17% dari
lemak tubuh di awal masa siklus haid, dan 22% di sepanjang siklus haid. Lemak
tubuh mengandung enzim aromatase yang dibutuhkan untuk memproduksi hormon
estrogen. Jadi, jika persediaan lemak dalam tubuh tidak memadai, akan
memberikan andil besar terhadap ketidaksuburan.
e. Faktor
Usia
Pada wanita, begitu
masuk usia 35 tahun, kesuburan akan menurun dan semakin menurun drastis di usia
37 tahun sampai akhirnya masuk ke masa menopause di atas 40-45 tahunan.
Cadangan sel telur akan terus berkurang setup kali wanita mengalami menstruasi
dan lama-kelamaan akan habis saat menopouse. Sebaliknya, usia tidak membatasi tingkat
kesuburan pria dimana “pabrik sperma” akan terus memproduksi sel-sel sperma
selama anatominya normal.
f. Gaya
Hidup Yang Penuh Stres
Gaya hidup ternyata
pegang peran besar dalam menyumbang angka kejadian infertilitas, yakni sebesar
15-20%. Gaya hidup yang serbacepat dan kompetitif dewasa ini rentan membuat
seseorang terkena stres. Padahal kondisi jiwa yang penuh gejolak bisa
menyebabkan gangguan ovulasi, gangguan spermatogenesis, spasme tuba fallopi,
dan menurunnya frekuensi hubungan suami istri.
g. Kelainan
Mulut Rahim
Normalnya, mulut rahim
mengarah ke depan (antefleksi), sehingga berhadapan langsung dengan dinding
belakang vagina. Kondisi inilah yang memungkinkan spermatozoa sampai ke dalam
saluran mulut rahim yang menghubungkan antara vagina dan rongga rahim.
Penyimpangan dari posisi normalnya, seperti retrofleksi (posisi rahim menghadap
ke belakang), bisa menghambat terjadinya kehamilan.
h. Kelainan
Rahim
Adanya kelainan rongga
rahim karena perlengketan, mioma atau polip; peradangan endometrium dan gangguan
kontraksi rahim, dapat mengganggu transportasi spermatozoa. Kalaupun sampai
terjadi kehamilan biasanya kehamilan tersebut akan berakhir sebelum waktunya.
2. Tingkat
kesuburan dibedakan menjadi 2 yaitu:
A. Fertilitas
Fertilitas adalah
kemampuan istri menjadi hamil dan melahirkan anak hidup oleh suami yang mampu
menghamilinya.
B. Infertilitas
Infertilitas adalah
suatu keadaan pasangan suami istri yang ingin mempunyai anak tetapi tidak bisa
mewujudkan keinginannya tersebut karena adanya masalah kesehatan reproduksi
baik pada suami atau istri.
Infertilitas dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
A. Infertilitas
primer
Infertilitas primer
adalah pasangan usia subur yang telah melakukan hubungan suami istri teratur
2-3 kali semingggu tanpa memakai alat kontrasepsi selama 1 tahun tetapi belum
terjadi kehamilan juga.
B. Infertilitas
Sekunder
Infertilitas sekunder
adalah pasangan usia subur yang telah punya anak dan sudah tidak menggunakan
alat kontrasepsi serta melakukan hubungan suami istri teratur 2-3 kali tetapi
belum hamil juga.
Penyebab Infertilitas
1) Pada
suami dikarenakan kelainan alat kelamin factor fungsional.
2)
Pada istri dikarenakan kelainan
anatomis alat kelamin, kelainan fungsi
3)
Kurang pengetahuan
4)
Reaksi imunologi
Peran Bidan dikomunitas terhadap tingkat
kesuburan.
a. Fertilitas yaitu dengan KB
b. Infertilitas :
1. Melakukan rujukan sehingga pasangan infertile
dapat penanganan yang tepat
2. Konseling
tentang variasi dalam hubungan seksual, cara menghitung masa subur, makanan
yang dapat meningkatkan kesuburan suami atau istri.
3. Mencari ketenangan psikologis.
3.
Upaya- upaya bidan dalam upaya
menangani masalah infertil
Memberika penyuluhan tentang
pentingnya kesuburan dan akibatnya bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat
a.
Mengajak ibu-ibu dan remaja untuk
mendapatkan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan reproduksi dnagn
benar.
b.
Memberitahu teknik hubungan seks
yang benar contohnya posisi wanita di bawah dengan bokong diganjal bantal agar
sperma lebih mudah sampai di uterus.
c.
Menganjurkan melakukan hubungan
saat masa subur.
d.
Menganjurkan memilih makanan yang
dapat meningkatkan kesuburan misal : terong dan kecambah.
e.
Menyarankan melakukan hubungan
seksual secara teratur, misalnya : 3 kali dalam seminggu.
f.
Menganjurkan untuk periksa ke
dokter SpOG guna mengetahui lebih lanjut penyebab infertil.
ASUHAN
KEBIDANAN PADA Tn. D DENGAN KETIDAKSUBURAN/INFERTILITAS
Pengkajian
Tanggal :
20 April 2012
Jam : 09.00 WIB
Tempat :
di dr.Wijoyo S.pOG
A.
Data Subjektif
1. Biodata
Nama Ibu : Ny “Z” Nama Suami : Tn “D”
Umur : 30 tahun Umur : 35 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa/Indonesia Suku Bangsa : Jawa/Indonesia
Pekerjaan : PNS Pekerjaan : PNS
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
Alamat : Jl. Patimura, Bebel Alamat : Jl. Patimura, Bebel
Rt/Rw: 03/02 Pekalongan Rt/Rw:
03/02 Pekalongan
2.
Alasan datang
Ibu dan suami menyatakan ingin
memeriksakan kesehatan reproduksi suami nya karena sudah 5 tahun menikah dan
belum mempunyai keturunan
3. Keluhan Utama
Bapak menyatakan tidak bisa ejakulasi
6. Riwayat Kesehatan
a.
Riwayat
Kesehatan yang Lalu
Ibu dan suami menyatakan tidak pernah menderita penyakit menular ( seperti TBC, HIV/AIDS, Hepatitis B ), menahun ( seperti DM, Hipertensi, jantung )dan Menurun ( seperti Hipertensi, DM ).
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu dan suami menyatakan sedang tidak
menderita penyakit menular,menurun dan menahun.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu dan suami menyatakan dari
keluarga ibu maupun suami tidak menderita penyakit menular,menurun dan menahun
ataupun keturunan kembar.
7. Riwayat Sosial
Budaya
Ibu mengatakan
kadang masih mempercayai adat istiadat yang ada didaerahnya.
8. Riwayat Sosial Ekonomi
a. Riwayat perkawinan
Ibu
menyatakan usia menikah 25 tahun, menikah 1 x, status perkawinan sah dan sudah
10 tahun.
9. Pola kebiasaan sehari – hari suami
a. Nutrisi
Makan
· Porsi : 1 piring
· Frekuensi : 3x sehari
· Jenis : Nasi,lauk pauk ( ikan, telur,
tempe, tahu ),sayur, dan buah
Minum
· jumlah :
± 8 gelas/hari
· Jenis : air putih,teh
· Keluhan
: -
b. Istirahat
· Tidur
malam : ± 8 jam
c. Eliminasi
BAK
· Frekuensi : 4-5x/hari
· Warna : kuning jernih, bau khas
BAB
· Frekuensi :1x/hari
· Konsistensi : lunak
· Warna : kuning
d. Pola
seksual
suami
menyatakan melakukan hubungan seksual
sebanyak 2-3x/minggu dan tidak ada keluhan
e. Kebiasaan
hidup sehat
suami menyatakan mengkonsumsi rokok dan alkohol.
B. Data Objektive
Pemeriksaan Umum
KU :
baik
Kesadaran :
Composmetis
TD :
120/90 mmHg
N :
90 x / mnt
RR : 30 x
/ mnt
S :
36,5 0 C
BB :
56 Kg
TB :
155 cm
Pemeriksaan fisik
a. Muka : pucat (-), oedema (-)
b. Mata : sklera kuning (-), konjungtiva
pucat (-)
c. Hidung : sekret (-), polip (-)
d. Mulut : bersih,gigi caries dentis (-)
e. Telinga : bersih,serumen (-)
f. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid dan kelenjar parotis
g. Dada :
simetris
h. Abdomen : tdak ada luka bekas operasi
i.
Genetalia : tidak ada odem, dan tidak ada varises
Pemeriksaan
penunjang
·
Tes spermatogenesis: sperma < 20 juta
C. Assesment
Tn.D
umur 35 tahun dengan infertilitas
D. Planning
1.
Memberi
tahu pada suami dan istri bahwa suami mengalami kemandulan
Ev : suami dan
istri mengerti dengan penjelasan Dokter
2.
Memberikan
dukungan emosional pada suami dan istri untuk bersabar
Ev : suami dan istri merasa tenang dan sabar
3.
Menganjurkan
pada suami untuk tidak mengkonsumsi alkohol dan rokok
Ev : suami mengerti
dengan anjuran dokter
4.
Menyarankan kepada suami dan istri untuk melakukan Bayi
Tabung jika mampu dan bersedia
Ev: suami dan istri
akan mempertimbangan saran dokter
5.
Menyarankan
kepada suami dan istri untuk mengadopsi anak jika tidak mampu melakukan bayi
tabung
Ev: suami dan istri
mempertimbangkan saran dokter
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Masalah kesuburan
merupakan suatu hal yang sangat mengganggu bahkan bisa mengancam keutuhan suatu
rumah tangga. Masalah kesuburan terjadi akibat terganggunya sistem reproduksi
pada wanita dan terjadinya penurunan kualitas dan kuantitas sperma pada pria.
B.
Saran
Kami menyarankan agar
para wanita sejak remaja menjaga kesehatan reproduksinya dengan cara
makan-makanan dengan menu gizi seimbang, dan merawat hygien dari alat
genetalianya.
BAB
I
PENDAHULUAN
a. Latar
Belakang
Tingkat kesuburan
masyarakat mempengaruhi kesehatan reproduksi yang merupakan bagian penting dan
merupakan bagian paling utama dalam mencapai upaya kehidupan yang berkualitas
karena kesehatan reproduksi refleksi dari kesehatan konsepsi, kesehatan anak,
remaja dan masa dewasa dengan demikian kesehatan reproduksi menentukan
kesehatan wanita dan pria dan genersai selanjutnya.
Fertilitas merupakan
kemampuan seorang wanita untuk hamil dan melahirkan anak hidup oleh pria yang
mampu menghamilinya. Jadi fertilitas merupakan kemampuan fungsi satu pasangan
yang sanggup menjadikan kehamilan dan
kelahiran anak hidup. Sebelum dan sesudahnya tidak seorangpun tahu, apakah
pasangan itu fertil atau tidak. Riwayat fertilitas sebelumnya tidak menjamin
fertilitas dikemudian hari, baik pada pasangan itu sendiri maupun berlainan
pasangan.
Infertilitas merupakan
ketidakmampuan seorang wanita untuk menjadi hamil dan melahirkan anak, dengan
melakukan hubungan seksual secara rutin dan teratur selama satu tahun berkumpul
bersama. Disebut infertilitas primer, kalau istri belum pernah hamil selama 12
bulan walaupun bersenggama secara rutin.
Dan disebut infertilitas sekunder kalau istri pernah hamil akan tetapi kemudian
tidak terjadi kehamilan lagi walaupun bersenggama.
b. Tujuan
Penulisan
1. Untuk
mengetahui definisi masalah kesuburan
2. Untuk
mengetahui penyebab masalah-masalah dalam kesuburan
3. Untuk
mengetahui penyebab infertilitas
4. Untuk
mengetahui peran bidan dan upaya dalam masalah kesuburan
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Definisi
Masalah Kesuburan
Masalah kesuburan
merupakan suatu hal yang sangat mengganggu bahkan bisa mengancam keutuhan suatu
rumah tangga. Masalah kesuburan terjadi akibat terganggunya sistem reproduksi
pada wanita dan terjadinya penurunan kualitas dan kuantitas sperma pada pria.
Sebuah penelitian menyatakan bahwa masalah kesuburan terjadi pada 40% akibat
perempuan, 40% akibat laki-laki dan 30% akibat keduanya.
Masalah Kesuburan atau
infertilitas dapat ditegakan jika sebuah pasangan suami isteri dalam jangka
waktu 2 tahun belum juga dikaruniai kehamilan sedangkan mereka tidak
menggunakan alat kontrasepsi. Jika hal ini terjadi, jelas terjadi masalah
kesuburan yang cukup serius yang harus segera dikonsultasikan ke dokter untuk
mengetahui siapa yang memiliki masalah kesuburan dan dilakukan treatment atau
terapi untuk penyembuhan. Berikut beberapa penyebab masalah-masalah kesuburan
yang terjadi baik pada laki-laki ataupun perempuan.
A.
Penyebab Terjadinya Masalah-Masalah Kesuburan
pada Laki-laki
a) Kelainan
Genetik
Meskipun
amat jarang, ketidaksuburan pria dapat disebabkan oleh kelainan genetik seperti
cystic fibrosis. Gangguan genetik meliputi kelainan pada kromosom seks, yang
terjadi pada sindrom Klinefelter.
b) Gangguan Hormonal
Gangguan
hormonal yang terjadi dapat menghalangi produksi sperma. Untuk merangsang
testis menghasilkan sperma, dibutuhkan hormon yang dihasillkan oleh kelenjar
ptituari. Bila hormon tersebut tidak ada, atau jumlahnya menurun dalam jumlah
yang signifikan maka sudah barang tentu kinerja testis tidak akan sempurna.
c) Varikokel
Adalah
terjadinya pelebaran Pembuluh Darah Vena di sekitar Buah Zakar. Hal ini
biasanya terindikasikan dengan adanya benjolan pada bagian atas buah zakar dan
biasanya terjadi pada sebelah kiri.
d) Sumbatan Saluran Sperma
Biasanya
disebabkan bawaan lahir karena tidak terbentuknya sebagian saluran sperma.
Selain itu infeksi juga dapat menyebabkan terjadinya sumbatan saluran sperma.
Infeksi pada saluran reproduksi dapat disebabkan oleh bakteri melalui penyakit
menular seksual. Jika memang disebabkan karena infeksi bakteri mungkin akan
terjadi sumbatan akibat perlekatan dari saluran reproduksi pria.
e) Impotensi
Agar
bisa tegak, penis memerlukan aliran darah yang cukup. Karena itu penyakit
pembuluh darah (misalnya aterosklerosis) bisa menyebabkan impotensi. Impotensi
juga bisa terjadi akibat adanya bekuan darah atau akibat pembedahan pembuluh
darah yang menyebabkan terganggunya aliran darah arteri ke penis. Kerusakan
saraf yang menuju dan meninggalkan penis juga bisa menyebabkan impotensi.
f) Kebiasaan Merokok
Merokok
dapat menambah risiko kemandulan dan disfungsi ereksi pada pria. Nikotin
membuat darah mengental sehingga tidak bisa beredar dengan lancar, termasuk di
pembuluh darah alat kelamin. Akibatnya, muncul gangguan seksual seperti
ejakulasi dini, ereksi tidak sempurna, bahkan impotensi.
g) Kebiasaan Minum Beralkohol
Alkohol
dalam jumlah besar dapat menurunkan kadar hormon testoteron sehingga mengganggu
produksi sperma.
h) Pengaruh Radiasi
Radiasi
akan memberikan efek negatif terhadap konsentrasi dan kualitas sperma. Selain
itu sperma yang terkena pengaruh radiasi akan memiliki gerakan berenang yang
kurang baik yang akan mengurangi kesempatan untuk pembuahan.
i)
Pengaruh Obat
Beberapa
jenis obat bisa mempengaruhi tingkat kesuburan. Obat-obatan seperti
antibiotika, pereda rasa sakit, obat penenang, dan obat hormonal dapat
menurunkan tingkat kesuburan pria.
B.
Penyebab Terjadinya Masalah-Masalah Kesuburan
pada Perempuan
a. Sumbatan
pada saluran telur
Sumbatan saluran telur
disebabkan antara lain adanya perlengketan pada sekitar saluran telur, hal ini
sebagai akibat dari pernah terkena IMS dan radang panggul sehingga menghambat
pertemuan sel telur dengan sperma.
b. Endometriosis
Yaitu sel selaput
lendir rahim yang tumbuh pada tempat yang tidak semestinya, yaitu di indung
telur. Hal ini dapat menimbulkan perlengketan pada sekitar saluran telur atau
pada organ reproduksi lainnya.
c. Kelainan
lendir leher rahim
Terlalu pekat, yang
dapat menghambat laju gerakan sperma
terlalu asam, yang dapat mematikan sperma.
d. Berat
Badan Tidak Seimbang
Berat badan yang tidak
seimbang dapat mengganggu kesuburan perempuan, karena tubuh memerlukan 17% dari
lemak tubuh di awal masa siklus haid, dan 22% di sepanjang siklus haid. Lemak
tubuh mengandung enzim aromatase yang dibutuhkan untuk memproduksi hormon
estrogen. Jadi, jika persediaan lemak dalam tubuh tidak memadai, akan
memberikan andil besar terhadap ketidaksuburan.
e. Faktor
Usia
Pada wanita, begitu
masuk usia 35 tahun, kesuburan akan menurun dan semakin menurun drastis di usia
37 tahun sampai akhirnya masuk ke masa menopause di atas 40-45 tahunan.
Cadangan sel telur akan terus berkurang setup kali wanita mengalami menstruasi
dan lama-kelamaan akan habis saat menopouse. Sebaliknya, usia tidak membatasi tingkat
kesuburan pria dimana “pabrik sperma” akan terus memproduksi sel-sel sperma
selama anatominya normal.
f. Gaya
Hidup Yang Penuh Stres
Gaya hidup ternyata
pegang peran besar dalam menyumbang angka kejadian infertilitas, yakni sebesar
15-20%. Gaya hidup yang serbacepat dan kompetitif dewasa ini rentan membuat
seseorang terkena stres. Padahal kondisi jiwa yang penuh gejolak bisa
menyebabkan gangguan ovulasi, gangguan spermatogenesis, spasme tuba fallopi,
dan menurunnya frekuensi hubungan suami istri.
g. Kelainan
Mulut Rahim
Normalnya, mulut rahim
mengarah ke depan (antefleksi), sehingga berhadapan langsung dengan dinding
belakang vagina. Kondisi inilah yang memungkinkan spermatozoa sampai ke dalam
saluran mulut rahim yang menghubungkan antara vagina dan rongga rahim.
Penyimpangan dari posisi normalnya, seperti retrofleksi (posisi rahim menghadap
ke belakang), bisa menghambat terjadinya kehamilan.
h. Kelainan
Rahim
Adanya kelainan rongga
rahim karena perlengketan, mioma atau polip; peradangan endometrium dan gangguan
kontraksi rahim, dapat mengganggu transportasi spermatozoa. Kalaupun sampai
terjadi kehamilan biasanya kehamilan tersebut akan berakhir sebelum waktunya.
2. Tingkat
kesuburan dibedakan menjadi 2 yaitu:
A. Fertilitas
Fertilitas adalah
kemampuan istri menjadi hamil dan melahirkan anak hidup oleh suami yang mampu
menghamilinya.
B. Infertilitas
Infertilitas adalah
suatu keadaan pasangan suami istri yang ingin mempunyai anak tetapi tidak bisa
mewujudkan keinginannya tersebut karena adanya masalah kesehatan reproduksi
baik pada suami atau istri.
Infertilitas dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
A. Infertilitas
primer
Infertilitas primer
adalah pasangan usia subur yang telah melakukan hubungan suami istri teratur
2-3 kali semingggu tanpa memakai alat kontrasepsi selama 1 tahun tetapi belum
terjadi kehamilan juga.
B. Infertilitas
Sekunder
Infertilitas sekunder
adalah pasangan usia subur yang telah punya anak dan sudah tidak menggunakan
alat kontrasepsi serta melakukan hubungan suami istri teratur 2-3 kali tetapi
belum hamil juga.
Penyebab Infertilitas
1) Pada
suami dikarenakan kelainan alat kelamin factor fungsional.
2)
Pada istri dikarenakan kelainan
anatomis alat kelamin, kelainan fungsi
3)
Kurang pengetahuan
4)
Reaksi imunologi
Peran Bidan dikomunitas terhadap tingkat
kesuburan.
a. Fertilitas yaitu dengan KB
b. Infertilitas :
1. Melakukan rujukan sehingga pasangan infertile
dapat penanganan yang tepat
2. Konseling
tentang variasi dalam hubungan seksual, cara menghitung masa subur, makanan
yang dapat meningkatkan kesuburan suami atau istri.
3. Mencari ketenangan psikologis.
3.
Upaya- upaya bidan dalam upaya
menangani masalah infertil
Memberika penyuluhan tentang
pentingnya kesuburan dan akibatnya bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat
a.
Mengajak ibu-ibu dan remaja untuk
mendapatkan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan reproduksi dnagn
benar.
b.
Memberitahu teknik hubungan seks
yang benar contohnya posisi wanita di bawah dengan bokong diganjal bantal agar
sperma lebih mudah sampai di uterus.
c.
Menganjurkan melakukan hubungan
saat masa subur.
d.
Menganjurkan memilih makanan yang
dapat meningkatkan kesuburan misal : terong dan kecambah.
e.
Menyarankan melakukan hubungan
seksual secara teratur, misalnya : 3 kali dalam seminggu.
f.
Menganjurkan untuk periksa ke
dokter SpOG guna mengetahui lebih lanjut penyebab infertil.
ASUHAN
KEBIDANAN PADA Tn. D DENGAN KETIDAKSUBURAN/INFERTILITAS
Pengkajian
Tanggal :
20 April 2012
Jam : 09.00 WIB
Tempat :
di dr.Wijoyo S.pOG
A.
Data Subjektif
1. Biodata
Nama Ibu : Ny “Z” Nama Suami : Tn “D”
Umur : 30 tahun Umur : 35 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa/Indonesia Suku Bangsa : Jawa/Indonesia
Pekerjaan : PNS Pekerjaan : PNS
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
Alamat : Jl. Patimura, Bebel Alamat : Jl. Patimura, Bebel
Rt/Rw: 03/02 Pekalongan Rt/Rw:
03/02 Pekalongan
2.
Alasan datang
Ibu dan suami menyatakan ingin
memeriksakan kesehatan reproduksi suami nya karena sudah 5 tahun menikah dan
belum mempunyai keturunan
3. Keluhan Utama
Bapak menyatakan tidak bisa ejakulasi
6. Riwayat Kesehatan
a.
Riwayat
Kesehatan yang Lalu
Ibu dan suami menyatakan tidak pernah menderita penyakit menular ( seperti TBC, HIV/AIDS, Hepatitis B ), menahun ( seperti DM, Hipertensi, jantung )dan Menurun ( seperti Hipertensi, DM ).
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu dan suami menyatakan sedang tidak
menderita penyakit menular,menurun dan menahun.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu dan suami menyatakan dari
keluarga ibu maupun suami tidak menderita penyakit menular,menurun dan menahun
ataupun keturunan kembar.
7. Riwayat Sosial
Budaya
Ibu mengatakan
kadang masih mempercayai adat istiadat yang ada didaerahnya.
8. Riwayat Sosial Ekonomi
a. Riwayat perkawinan
Ibu
menyatakan usia menikah 25 tahun, menikah 1 x, status perkawinan sah dan sudah
10 tahun.
9. Pola kebiasaan sehari – hari suami
a. Nutrisi
Makan
· Porsi : 1 piring
· Frekuensi : 3x sehari
· Jenis : Nasi,lauk pauk ( ikan, telur,
tempe, tahu ),sayur, dan buah
Minum
· jumlah :
± 8 gelas/hari
· Jenis : air putih,teh
· Keluhan
: -
b. Istirahat
· Tidur
malam : ± 8 jam
c. Eliminasi
BAK
· Frekuensi : 4-5x/hari
· Warna : kuning jernih, bau khas
BAB
· Frekuensi :1x/hari
· Konsistensi : lunak
· Warna : kuning
d. Pola
seksual
suami
menyatakan melakukan hubungan seksual
sebanyak 2-3x/minggu dan tidak ada keluhan
e. Kebiasaan
hidup sehat
suami menyatakan mengkonsumsi rokok dan alkohol.
B. Data Objektive
Pemeriksaan Umum
KU :
baik
Kesadaran :
Composmetis
TD :
120/90 mmHg
N :
90 x / mnt
RR : 30 x
/ mnt
S :
36,5 0 C
BB :
56 Kg
TB :
155 cm
Pemeriksaan fisik
a. Muka : pucat (-), oedema (-)
b. Mata : sklera kuning (-), konjungtiva
pucat (-)
c. Hidung : sekret (-), polip (-)
d. Mulut : bersih,gigi caries dentis (-)
e. Telinga : bersih,serumen (-)
f. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid dan kelenjar parotis
g. Dada :
simetris
h. Abdomen : tdak ada luka bekas operasi
i.
Genetalia : tidak ada odem, dan tidak ada varises
Pemeriksaan
penunjang
·
Tes spermatogenesis: sperma < 20 juta
C. Assesment
Tn.D
umur 35 tahun dengan infertilitas
D. Planning
1.
Memberi
tahu pada suami dan istri bahwa suami mengalami kemandulan
Ev : suami dan
istri mengerti dengan penjelasan Dokter
2.
Memberikan
dukungan emosional pada suami dan istri untuk bersabar
Ev : suami dan istri merasa tenang dan sabar
3.
Menganjurkan
pada suami untuk tidak mengkonsumsi alkohol dan rokok
Ev : suami mengerti
dengan anjuran dokter
4.
Menyarankan kepada suami dan istri untuk melakukan Bayi
Tabung jika mampu dan bersedia
Ev: suami dan istri
akan mempertimbangan saran dokter
5.
Menyarankan
kepada suami dan istri untuk mengadopsi anak jika tidak mampu melakukan bayi
tabung
Ev: suami dan istri
mempertimbangkan saran dokter
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Masalah kesuburan
merupakan suatu hal yang sangat mengganggu bahkan bisa mengancam keutuhan suatu
rumah tangga. Masalah kesuburan terjadi akibat terganggunya sistem reproduksi
pada wanita dan terjadinya penurunan kualitas dan kuantitas sperma pada pria.
B.
Saran
Kami menyarankan agar
para wanita sejak remaja menjaga kesehatan reproduksinya dengan cara
makan-makanan dengan menu gizi seimbang, dan merawat hygien dari alat
genetalianya.