Jumat, 02 November 2012

MAKALAH TINGKAT KESUBURAN


BAB I
PENDAHULUAN
a.       Latar Belakang
Tingkat kesuburan masyarakat mempengaruhi kesehatan reproduksi yang merupakan bagian penting dan merupakan bagian paling utama dalam mencapai upaya kehidupan yang berkualitas karena kesehatan reproduksi refleksi dari kesehatan konsepsi, kesehatan anak, remaja dan masa dewasa dengan demikian kesehatan reproduksi menentukan kesehatan wanita dan pria dan genersai selanjutnya.
Fertilitas merupakan kemampuan seorang wanita untuk hamil dan melahirkan anak hidup oleh pria yang mampu menghamilinya. Jadi fertilitas merupakan kemampuan fungsi satu pasangan yang sanggup  menjadikan kehamilan dan kelahiran anak hidup. Sebelum dan sesudahnya tidak seorangpun tahu, apakah pasangan itu fertil atau tidak. Riwayat fertilitas sebelumnya tidak menjamin fertilitas dikemudian hari, baik pada pasangan itu sendiri maupun berlainan pasangan.
Infertilitas merupakan ketidakmampuan seorang wanita untuk menjadi hamil dan melahirkan anak, dengan melakukan hubungan seksual secara rutin dan teratur selama satu tahun berkumpul bersama. Disebut infertilitas primer, kalau istri belum pernah hamil selama 12 bulan walaupun  bersenggama secara rutin. Dan disebut infertilitas sekunder kalau istri pernah hamil akan tetapi kemudian tidak terjadi kehamilan lagi walaupun bersenggama.
b.      Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui definisi masalah kesuburan
2.      Untuk mengetahui penyebab masalah-masalah dalam kesuburan
3.      Untuk mengetahui penyebab infertilitas
4.      Untuk mengetahui peran bidan dan upaya dalam masalah kesuburan








BAB II
PEMBAHASAN
1.      Definisi Masalah Kesuburan
Masalah kesuburan merupakan suatu hal yang sangat mengganggu bahkan bisa mengancam keutuhan suatu rumah tangga. Masalah kesuburan terjadi akibat terganggunya sistem reproduksi pada wanita dan terjadinya penurunan kualitas dan kuantitas sperma pada pria. Sebuah penelitian menyatakan bahwa masalah kesuburan terjadi pada 40% akibat perempuan, 40% akibat laki-laki dan 30% akibat keduanya.
Masalah Kesuburan atau infertilitas dapat ditegakan jika sebuah pasangan suami isteri dalam jangka waktu 2 tahun belum juga dikaruniai kehamilan sedangkan mereka tidak menggunakan alat kontrasepsi. Jika hal ini terjadi, jelas terjadi masalah kesuburan yang cukup serius yang harus segera dikonsultasikan ke dokter untuk mengetahui siapa yang memiliki masalah kesuburan dan dilakukan treatment atau terapi untuk penyembuhan. Berikut beberapa penyebab masalah-masalah kesuburan yang terjadi baik pada laki-laki ataupun perempuan.
A.     Penyebab Terjadinya Masalah-Masalah Kesuburan pada Laki-laki

a)      Kelainan Genetik
Meskipun amat jarang, ketidaksuburan pria dapat disebabkan oleh kelainan genetik seperti cystic fibrosis. Gangguan genetik meliputi kelainan pada kromosom seks, yang terjadi pada sindrom Klinefelter.
b)       Gangguan Hormonal
Gangguan hormonal yang terjadi dapat menghalangi produksi sperma. Untuk merangsang testis menghasilkan sperma, dibutuhkan hormon yang dihasillkan oleh kelenjar ptituari. Bila hormon tersebut tidak ada, atau jumlahnya menurun dalam jumlah yang signifikan maka sudah barang tentu kinerja testis tidak akan sempurna.
c)       Varikokel
Adalah terjadinya pelebaran Pembuluh Darah Vena di sekitar Buah Zakar. Hal ini biasanya terindikasikan dengan adanya benjolan pada bagian atas buah zakar dan biasanya terjadi pada sebelah kiri.
d)      Sumbatan Saluran Sperma
Biasanya disebabkan bawaan lahir karena tidak terbentuknya sebagian saluran sperma. Selain itu infeksi juga dapat menyebabkan terjadinya sumbatan saluran sperma. Infeksi pada saluran reproduksi dapat disebabkan oleh bakteri melalui penyakit menular seksual. Jika memang disebabkan karena infeksi bakteri mungkin akan terjadi sumbatan akibat perlekatan dari saluran reproduksi pria.
e)       Impotensi
Agar bisa tegak, penis memerlukan aliran darah yang cukup. Karena itu penyakit pembuluh darah (misalnya aterosklerosis) bisa menyebabkan impotensi. Impotensi juga bisa terjadi akibat adanya bekuan darah atau akibat pembedahan pembuluh darah yang menyebabkan terganggunya aliran darah arteri ke penis. Kerusakan saraf yang menuju dan meninggalkan penis juga bisa menyebabkan impotensi.
f)        Kebiasaan Merokok
Merokok dapat menambah risiko kemandulan dan disfungsi ereksi pada pria. Nikotin membuat darah mengental sehingga tidak bisa beredar dengan lancar, termasuk di pembuluh darah alat kelamin. Akibatnya, muncul gangguan seksual seperti ejakulasi dini, ereksi tidak sempurna, bahkan impotensi.
g)       Kebiasaan Minum Beralkohol
Alkohol dalam jumlah besar dapat menurunkan kadar hormon testoteron sehingga mengganggu produksi sperma.
h)       Pengaruh Radiasi
Radiasi akan memberikan efek negatif terhadap konsentrasi dan kualitas sperma. Selain itu sperma yang terkena pengaruh radiasi akan memiliki gerakan berenang yang kurang baik yang akan mengurangi kesempatan untuk pembuahan.
i)         Pengaruh Obat
Beberapa jenis obat bisa mempengaruhi tingkat kesuburan. Obat-obatan seperti antibiotika, pereda rasa sakit, obat penenang, dan obat hormonal dapat menurunkan tingkat kesuburan pria.

B.      Penyebab Terjadinya Masalah-Masalah Kesuburan pada Perempuan
a.       Sumbatan pada saluran telur
Sumbatan saluran telur disebabkan antara lain adanya perlengketan pada sekitar saluran telur, hal ini sebagai akibat dari pernah terkena IMS dan radang panggul sehingga menghambat pertemuan sel telur dengan sperma.
b.      Endometriosis
Yaitu sel selaput lendir rahim yang tumbuh pada tempat yang tidak semestinya, yaitu di indung telur. Hal ini dapat menimbulkan perlengketan pada sekitar saluran telur atau pada organ reproduksi lainnya.
c.       Kelainan lendir leher rahim
Terlalu pekat, yang dapat menghambat laju gerakan sperma
terlalu asam, yang dapat mematikan sperma.
d.      Berat Badan Tidak Seimbang
Berat badan yang tidak seimbang dapat mengganggu kesuburan perempuan, karena tubuh memerlukan 17% dari lemak tubuh di awal masa siklus haid, dan 22% di sepanjang siklus haid. Lemak tubuh mengandung enzim aromatase yang dibutuhkan untuk memproduksi hormon estrogen. Jadi, jika persediaan lemak dalam tubuh tidak memadai, akan memberikan andil besar terhadap ketidaksuburan.


e.       Faktor Usia
Pada wanita, begitu masuk usia 35 tahun, kesuburan akan menurun dan semakin menurun drastis di usia 37 tahun sampai akhirnya masuk ke masa menopause di atas 40-45 tahunan. Cadangan sel telur akan terus berkurang setup kali wanita mengalami menstruasi dan lama-kelamaan akan habis saat menopouse. Sebaliknya, usia tidak membatasi tingkat kesuburan pria dimana “pabrik sperma” akan terus memproduksi sel-sel sperma selama anatominya normal.
f.       Gaya Hidup Yang Penuh Stres
Gaya hidup ternyata pegang peran besar dalam menyumbang angka kejadian infertilitas, yakni sebesar 15-20%. Gaya hidup yang serbacepat dan kompetitif dewasa ini rentan membuat seseorang terkena stres. Padahal kondisi jiwa yang penuh gejolak bisa menyebabkan gangguan ovulasi, gangguan spermatogenesis, spasme tuba fallopi, dan menurunnya frekuensi hubungan suami istri.
g.      Kelainan Mulut Rahim
Normalnya, mulut rahim mengarah ke depan (antefleksi), sehingga berhadapan langsung dengan dinding belakang vagina. Kondisi inilah yang memungkinkan spermatozoa sampai ke dalam saluran mulut rahim yang menghubungkan antara vagina dan rongga rahim. Penyimpangan dari posisi normalnya, seperti retrofleksi (posisi rahim menghadap ke belakang), bisa menghambat terjadinya kehamilan.
h.      Kelainan Rahim
Adanya kelainan rongga rahim karena perlengketan, mioma atau polip; peradangan endometrium dan gangguan kontraksi rahim, dapat mengganggu transportasi spermatozoa. Kalaupun sampai terjadi kehamilan biasanya kehamilan tersebut akan berakhir sebelum waktunya.
2.      Tingkat kesuburan dibedakan menjadi 2 yaitu:

A.    Fertilitas
Fertilitas adalah kemampuan istri menjadi hamil dan melahirkan anak hidup oleh suami yang mampu menghamilinya.
B.     Infertilitas
Infertilitas adalah suatu keadaan pasangan suami istri yang ingin mempunyai anak tetapi tidak bisa mewujudkan keinginannya tersebut karena adanya masalah kesehatan reproduksi baik pada suami atau istri.



Infertilitas dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
A.    Infertilitas primer
Infertilitas primer adalah pasangan usia subur yang telah melakukan hubungan suami istri teratur 2-3 kali semingggu tanpa memakai alat kontrasepsi selama 1 tahun tetapi belum terjadi kehamilan juga.
B.     Infertilitas Sekunder
Infertilitas sekunder adalah pasangan usia subur yang telah punya anak dan sudah tidak menggunakan alat kontrasepsi serta melakukan hubungan suami istri teratur 2-3 kali tetapi belum hamil juga.
 Penyebab Infertilitas
1)      Pada suami dikarenakan kelainan alat kelamin factor fungsional.
2)      Pada istri dikarenakan kelainan anatomis alat kelamin, kelainan fungsi
3)       Kurang pengetahuan
4)       Reaksi imunologi
 Peran Bidan dikomunitas terhadap tingkat kesuburan.
a.  Fertilitas yaitu dengan KB
b.  Infertilitas :
1.       Melakukan rujukan sehingga pasangan infertile dapat penanganan yang tepat
2.      Konseling tentang variasi dalam hubungan seksual, cara menghitung masa subur, makanan yang dapat meningkatkan kesuburan suami atau istri.
3.       Mencari ketenangan psikologis.

3.      Upaya- upaya bidan dalam upaya menangani masalah infertil
Memberika penyuluhan tentang pentingnya kesuburan dan akibatnya bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat
a.      Mengajak ibu-ibu dan remaja untuk mendapatkan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan reproduksi dnagn benar.
b.      Memberitahu teknik hubungan seks yang benar contohnya posisi wanita di bawah dengan bokong diganjal bantal agar sperma lebih mudah sampai di uterus.
c.       Menganjurkan melakukan hubungan saat masa subur.
d.      Menganjurkan memilih makanan yang dapat meningkatkan kesuburan misal : terong dan kecambah.
e.       Menyarankan melakukan hubungan seksual secara teratur, misalnya : 3 kali dalam seminggu.
f.       Menganjurkan untuk periksa ke dokter SpOG guna mengetahui lebih lanjut penyebab infertil.
ASUHAN KEBIDANAN PADA Tn. D DENGAN KETIDAKSUBURAN/INFERTILITAS

Pengkajian
Tanggal       : 20 April 2012
Jam            : 09.00 WIB
Tempat        : di dr.Wijoyo S.pOG
      A.     Data Subjektif
      1.    Biodata
Nama Ibu             : Ny “Z”                                   Nama Suami    : Tn D
Umur                    : 30 tahun                                Umur               : 35 tahun
Agama                  : Islam                                      Agama                         : Islam
Suku Bangsa         : Jawa/Indonesia                      Suku Bangsa    : Jawa/Indonesia
Pekerjaan             : PNS                                       Pekerjaan         : PNS
Pendidikan            : S1                                            Pendidikan     : S1
Alamat                  : Jl. Patimura, Bebel                 Alamat             : Jl. Patimura, Bebel
                              Rt/Rw: 03/02 Pekalongan                       Rt/Rw: 03/02 Pekalongan               
2.  Alasan datang
Ibu dan suami menyatakan ingin memeriksakan kesehatan reproduksi suami nya karena sudah 5 tahun menikah dan belum mempunyai keturunan
      3.     Keluhan Utama
Bapak menyatakan tidak bisa ejakulasi
6. Riwayat Kesehatan
a.       Riwayat Kesehatan yang Lalu
Ibu dan suami menyatakan tidak pernah menderita penyakit menular ( seperti TBC, HIV/AIDS, Hepatitis B ), menahun ( seperti DM, Hipertensi, jantung )dan Menurun ( seperti Hipertensi, DM ).
b.      Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu dan suami menyatakan sedang tidak menderita penyakit menular,menurun dan menahun.
c.       Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu dan suami menyatakan dari keluarga ibu maupun suami tidak menderita penyakit menular,menurun dan menahun ataupun keturunan kembar.
7. Riwayat Sosial Budaya
    Ibu mengatakan kadang masih mempercayai adat istiadat yang ada didaerahnya.
8. Riwayat Sosial Ekonomi
     a. Riwayat perkawinan
Ibu menyatakan usia menikah 25 tahun, menikah 1 x, status perkawinan sah dan sudah 10 tahun.
      9. Pola kebiasaan sehari – hari suami
a.       Nutrisi
Makan
·      Porsi            : 1 piring
·      Frekuensi    : 3x sehari
·      Jenis            : Nasi,lauk pauk ( ikan, telur, tempe, tahu ),sayur, dan buah
Minum
·   jumlah         : ± 8 gelas/hari
·      Jenis            : air putih,teh
·      Keluhan      : -
b.      Istirahat
·      Tidur malam            : ± 8 jam
c.       Eliminasi
BAK
·      Frekuensi    : 4-5x/hari
·      Warna         : kuning jernih, bau khas
BAB
·      Frekuensi                :1x/hari
·      Konsistensi : lunak
·      Warna                     : kuning
d.      Pola seksual
suami menyatakan  melakukan hubungan seksual sebanyak 2-3x/minggu dan tidak ada keluhan
e.       Kebiasaan hidup sehat
suami menyatakan mengkonsumsi rokok dan alkohol.
      B.     Data Objektive
               Pemeriksaan Umum
      KU                             : baik
      Kesadaran                  : Composmetis
      TD                             : 120/90 mmHg
      N                               : 90 x / mnt
RR                             : 30 x / mnt
      S                                : 36,5 0 C
      BB                             : 56 Kg
      TB                             : 155 cm
Pemeriksaan fisik
a.       Muka               : pucat (-), oedema (-)
b.      Mata                : sklera kuning (-), konjungtiva pucat (-)
c.       Hidung            : sekret (-), polip (-)
d.      Mulut              : bersih,gigi caries dentis (-)
e.       Telinga            : bersih,serumen (-)
f.       Leher               : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar parotis
g.      Dada              : simetris
h.      Abdomen        : tdak ada luka bekas operasi
i.        Genetalia         : tidak ada odem, dan tidak ada varises
Pemeriksaan penunjang
·         Tes spermatogenesis: sperma < 20 juta
C. Assesment
       Tn.D umur 35 tahun dengan infertilitas
D. Planning
1.      Memberi tahu pada suami dan istri bahwa suami mengalami kemandulan
Ev : suami dan istri  mengerti dengan penjelasan Dokter
2.      Memberikan dukungan emosional pada suami dan istri untuk bersabar
Ev :  suami dan istri merasa tenang dan sabar
3.      Menganjurkan pada suami untuk tidak mengkonsumsi alkohol dan rokok
Ev : suami mengerti dengan anjuran dokter
4.      Menyarankan  kepada suami dan istri untuk melakukan Bayi Tabung jika mampu dan bersedia
Ev: suami dan istri akan mempertimbangan saran  dokter
5.      Menyarankan kepada suami dan istri untuk mengadopsi anak jika tidak mampu melakukan bayi tabung
Ev: suami dan istri mempertimbangkan saran dokter

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Masalah kesuburan merupakan suatu hal yang sangat mengganggu bahkan bisa mengancam keutuhan suatu rumah tangga. Masalah kesuburan terjadi akibat terganggunya sistem reproduksi pada wanita dan terjadinya penurunan kualitas dan kuantitas sperma pada pria.
B.     Saran
Kami menyarankan agar para wanita sejak remaja menjaga kesehatan reproduksinya dengan cara makan-makanan dengan menu gizi seimbang, dan merawat hygien dari alat genetalianya.






















BAB I
PENDAHULUAN
a.       Latar Belakang
Tingkat kesuburan masyarakat mempengaruhi kesehatan reproduksi yang merupakan bagian penting dan merupakan bagian paling utama dalam mencapai upaya kehidupan yang berkualitas karena kesehatan reproduksi refleksi dari kesehatan konsepsi, kesehatan anak, remaja dan masa dewasa dengan demikian kesehatan reproduksi menentukan kesehatan wanita dan pria dan genersai selanjutnya.
Fertilitas merupakan kemampuan seorang wanita untuk hamil dan melahirkan anak hidup oleh pria yang mampu menghamilinya. Jadi fertilitas merupakan kemampuan fungsi satu pasangan yang sanggup  menjadikan kehamilan dan kelahiran anak hidup. Sebelum dan sesudahnya tidak seorangpun tahu, apakah pasangan itu fertil atau tidak. Riwayat fertilitas sebelumnya tidak menjamin fertilitas dikemudian hari, baik pada pasangan itu sendiri maupun berlainan pasangan.
Infertilitas merupakan ketidakmampuan seorang wanita untuk menjadi hamil dan melahirkan anak, dengan melakukan hubungan seksual secara rutin dan teratur selama satu tahun berkumpul bersama. Disebut infertilitas primer, kalau istri belum pernah hamil selama 12 bulan walaupun  bersenggama secara rutin. Dan disebut infertilitas sekunder kalau istri pernah hamil akan tetapi kemudian tidak terjadi kehamilan lagi walaupun bersenggama.
b.      Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui definisi masalah kesuburan
2.      Untuk mengetahui penyebab masalah-masalah dalam kesuburan
3.      Untuk mengetahui penyebab infertilitas
4.      Untuk mengetahui peran bidan dan upaya dalam masalah kesuburan








BAB II
PEMBAHASAN
1.      Definisi Masalah Kesuburan
Masalah kesuburan merupakan suatu hal yang sangat mengganggu bahkan bisa mengancam keutuhan suatu rumah tangga. Masalah kesuburan terjadi akibat terganggunya sistem reproduksi pada wanita dan terjadinya penurunan kualitas dan kuantitas sperma pada pria. Sebuah penelitian menyatakan bahwa masalah kesuburan terjadi pada 40% akibat perempuan, 40% akibat laki-laki dan 30% akibat keduanya.
Masalah Kesuburan atau infertilitas dapat ditegakan jika sebuah pasangan suami isteri dalam jangka waktu 2 tahun belum juga dikaruniai kehamilan sedangkan mereka tidak menggunakan alat kontrasepsi. Jika hal ini terjadi, jelas terjadi masalah kesuburan yang cukup serius yang harus segera dikonsultasikan ke dokter untuk mengetahui siapa yang memiliki masalah kesuburan dan dilakukan treatment atau terapi untuk penyembuhan. Berikut beberapa penyebab masalah-masalah kesuburan yang terjadi baik pada laki-laki ataupun perempuan.
A.     Penyebab Terjadinya Masalah-Masalah Kesuburan pada Laki-laki

a)      Kelainan Genetik
Meskipun amat jarang, ketidaksuburan pria dapat disebabkan oleh kelainan genetik seperti cystic fibrosis. Gangguan genetik meliputi kelainan pada kromosom seks, yang terjadi pada sindrom Klinefelter.
b)       Gangguan Hormonal
Gangguan hormonal yang terjadi dapat menghalangi produksi sperma. Untuk merangsang testis menghasilkan sperma, dibutuhkan hormon yang dihasillkan oleh kelenjar ptituari. Bila hormon tersebut tidak ada, atau jumlahnya menurun dalam jumlah yang signifikan maka sudah barang tentu kinerja testis tidak akan sempurna.
c)       Varikokel
Adalah terjadinya pelebaran Pembuluh Darah Vena di sekitar Buah Zakar. Hal ini biasanya terindikasikan dengan adanya benjolan pada bagian atas buah zakar dan biasanya terjadi pada sebelah kiri.
d)      Sumbatan Saluran Sperma
Biasanya disebabkan bawaan lahir karena tidak terbentuknya sebagian saluran sperma. Selain itu infeksi juga dapat menyebabkan terjadinya sumbatan saluran sperma. Infeksi pada saluran reproduksi dapat disebabkan oleh bakteri melalui penyakit menular seksual. Jika memang disebabkan karena infeksi bakteri mungkin akan terjadi sumbatan akibat perlekatan dari saluran reproduksi pria.
e)       Impotensi
Agar bisa tegak, penis memerlukan aliran darah yang cukup. Karena itu penyakit pembuluh darah (misalnya aterosklerosis) bisa menyebabkan impotensi. Impotensi juga bisa terjadi akibat adanya bekuan darah atau akibat pembedahan pembuluh darah yang menyebabkan terganggunya aliran darah arteri ke penis. Kerusakan saraf yang menuju dan meninggalkan penis juga bisa menyebabkan impotensi.
f)        Kebiasaan Merokok
Merokok dapat menambah risiko kemandulan dan disfungsi ereksi pada pria. Nikotin membuat darah mengental sehingga tidak bisa beredar dengan lancar, termasuk di pembuluh darah alat kelamin. Akibatnya, muncul gangguan seksual seperti ejakulasi dini, ereksi tidak sempurna, bahkan impotensi.
g)       Kebiasaan Minum Beralkohol
Alkohol dalam jumlah besar dapat menurunkan kadar hormon testoteron sehingga mengganggu produksi sperma.
h)       Pengaruh Radiasi
Radiasi akan memberikan efek negatif terhadap konsentrasi dan kualitas sperma. Selain itu sperma yang terkena pengaruh radiasi akan memiliki gerakan berenang yang kurang baik yang akan mengurangi kesempatan untuk pembuahan.
i)         Pengaruh Obat
Beberapa jenis obat bisa mempengaruhi tingkat kesuburan. Obat-obatan seperti antibiotika, pereda rasa sakit, obat penenang, dan obat hormonal dapat menurunkan tingkat kesuburan pria.

B.      Penyebab Terjadinya Masalah-Masalah Kesuburan pada Perempuan
a.       Sumbatan pada saluran telur
Sumbatan saluran telur disebabkan antara lain adanya perlengketan pada sekitar saluran telur, hal ini sebagai akibat dari pernah terkena IMS dan radang panggul sehingga menghambat pertemuan sel telur dengan sperma.
b.      Endometriosis
Yaitu sel selaput lendir rahim yang tumbuh pada tempat yang tidak semestinya, yaitu di indung telur. Hal ini dapat menimbulkan perlengketan pada sekitar saluran telur atau pada organ reproduksi lainnya.
c.       Kelainan lendir leher rahim
Terlalu pekat, yang dapat menghambat laju gerakan sperma
terlalu asam, yang dapat mematikan sperma.
d.      Berat Badan Tidak Seimbang
Berat badan yang tidak seimbang dapat mengganggu kesuburan perempuan, karena tubuh memerlukan 17% dari lemak tubuh di awal masa siklus haid, dan 22% di sepanjang siklus haid. Lemak tubuh mengandung enzim aromatase yang dibutuhkan untuk memproduksi hormon estrogen. Jadi, jika persediaan lemak dalam tubuh tidak memadai, akan memberikan andil besar terhadap ketidaksuburan.


e.       Faktor Usia
Pada wanita, begitu masuk usia 35 tahun, kesuburan akan menurun dan semakin menurun drastis di usia 37 tahun sampai akhirnya masuk ke masa menopause di atas 40-45 tahunan. Cadangan sel telur akan terus berkurang setup kali wanita mengalami menstruasi dan lama-kelamaan akan habis saat menopouse. Sebaliknya, usia tidak membatasi tingkat kesuburan pria dimana “pabrik sperma” akan terus memproduksi sel-sel sperma selama anatominya normal.
f.       Gaya Hidup Yang Penuh Stres
Gaya hidup ternyata pegang peran besar dalam menyumbang angka kejadian infertilitas, yakni sebesar 15-20%. Gaya hidup yang serbacepat dan kompetitif dewasa ini rentan membuat seseorang terkena stres. Padahal kondisi jiwa yang penuh gejolak bisa menyebabkan gangguan ovulasi, gangguan spermatogenesis, spasme tuba fallopi, dan menurunnya frekuensi hubungan suami istri.
g.      Kelainan Mulut Rahim
Normalnya, mulut rahim mengarah ke depan (antefleksi), sehingga berhadapan langsung dengan dinding belakang vagina. Kondisi inilah yang memungkinkan spermatozoa sampai ke dalam saluran mulut rahim yang menghubungkan antara vagina dan rongga rahim. Penyimpangan dari posisi normalnya, seperti retrofleksi (posisi rahim menghadap ke belakang), bisa menghambat terjadinya kehamilan.
h.      Kelainan Rahim
Adanya kelainan rongga rahim karena perlengketan, mioma atau polip; peradangan endometrium dan gangguan kontraksi rahim, dapat mengganggu transportasi spermatozoa. Kalaupun sampai terjadi kehamilan biasanya kehamilan tersebut akan berakhir sebelum waktunya.
2.      Tingkat kesuburan dibedakan menjadi 2 yaitu:

A.    Fertilitas
Fertilitas adalah kemampuan istri menjadi hamil dan melahirkan anak hidup oleh suami yang mampu menghamilinya.
B.     Infertilitas
Infertilitas adalah suatu keadaan pasangan suami istri yang ingin mempunyai anak tetapi tidak bisa mewujudkan keinginannya tersebut karena adanya masalah kesehatan reproduksi baik pada suami atau istri.



Infertilitas dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
A.    Infertilitas primer
Infertilitas primer adalah pasangan usia subur yang telah melakukan hubungan suami istri teratur 2-3 kali semingggu tanpa memakai alat kontrasepsi selama 1 tahun tetapi belum terjadi kehamilan juga.
B.     Infertilitas Sekunder
Infertilitas sekunder adalah pasangan usia subur yang telah punya anak dan sudah tidak menggunakan alat kontrasepsi serta melakukan hubungan suami istri teratur 2-3 kali tetapi belum hamil juga.
 Penyebab Infertilitas
1)      Pada suami dikarenakan kelainan alat kelamin factor fungsional.
2)      Pada istri dikarenakan kelainan anatomis alat kelamin, kelainan fungsi
3)       Kurang pengetahuan
4)       Reaksi imunologi
 Peran Bidan dikomunitas terhadap tingkat kesuburan.
a.  Fertilitas yaitu dengan KB
b.  Infertilitas :
1.       Melakukan rujukan sehingga pasangan infertile dapat penanganan yang tepat
2.      Konseling tentang variasi dalam hubungan seksual, cara menghitung masa subur, makanan yang dapat meningkatkan kesuburan suami atau istri.
3.       Mencari ketenangan psikologis.

3.      Upaya- upaya bidan dalam upaya menangani masalah infertil
Memberika penyuluhan tentang pentingnya kesuburan dan akibatnya bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat
a.      Mengajak ibu-ibu dan remaja untuk mendapatkan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan reproduksi dnagn benar.
b.      Memberitahu teknik hubungan seks yang benar contohnya posisi wanita di bawah dengan bokong diganjal bantal agar sperma lebih mudah sampai di uterus.
c.       Menganjurkan melakukan hubungan saat masa subur.
d.      Menganjurkan memilih makanan yang dapat meningkatkan kesuburan misal : terong dan kecambah.
e.       Menyarankan melakukan hubungan seksual secara teratur, misalnya : 3 kali dalam seminggu.
f.       Menganjurkan untuk periksa ke dokter SpOG guna mengetahui lebih lanjut penyebab infertil.
ASUHAN KEBIDANAN PADA Tn. D DENGAN KETIDAKSUBURAN/INFERTILITAS

Pengkajian
Tanggal       : 20 April 2012
Jam            : 09.00 WIB
Tempat        : di dr.Wijoyo S.pOG
      A.     Data Subjektif
      1.    Biodata
Nama Ibu             : Ny “Z”                                   Nama Suami    : Tn D
Umur                    : 30 tahun                                Umur               : 35 tahun
Agama                  : Islam                                      Agama                         : Islam
Suku Bangsa         : Jawa/Indonesia                      Suku Bangsa    : Jawa/Indonesia
Pekerjaan             : PNS                                       Pekerjaan         : PNS
Pendidikan            : S1                                            Pendidikan     : S1
Alamat                  : Jl. Patimura, Bebel                 Alamat             : Jl. Patimura, Bebel
                              Rt/Rw: 03/02 Pekalongan                       Rt/Rw: 03/02 Pekalongan               
2.  Alasan datang
Ibu dan suami menyatakan ingin memeriksakan kesehatan reproduksi suami nya karena sudah 5 tahun menikah dan belum mempunyai keturunan
      3.     Keluhan Utama
Bapak menyatakan tidak bisa ejakulasi
6. Riwayat Kesehatan
a.       Riwayat Kesehatan yang Lalu
Ibu dan suami menyatakan tidak pernah menderita penyakit menular ( seperti TBC, HIV/AIDS, Hepatitis B ), menahun ( seperti DM, Hipertensi, jantung )dan Menurun ( seperti Hipertensi, DM ).
b.      Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu dan suami menyatakan sedang tidak menderita penyakit menular,menurun dan menahun.
c.       Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu dan suami menyatakan dari keluarga ibu maupun suami tidak menderita penyakit menular,menurun dan menahun ataupun keturunan kembar.
7. Riwayat Sosial Budaya
    Ibu mengatakan kadang masih mempercayai adat istiadat yang ada didaerahnya.
8. Riwayat Sosial Ekonomi
     a. Riwayat perkawinan
Ibu menyatakan usia menikah 25 tahun, menikah 1 x, status perkawinan sah dan sudah 10 tahun.
      9. Pola kebiasaan sehari – hari suami
a.       Nutrisi
Makan
·      Porsi            : 1 piring
·      Frekuensi    : 3x sehari
·      Jenis            : Nasi,lauk pauk ( ikan, telur, tempe, tahu ),sayur, dan buah
Minum
·   jumlah         : ± 8 gelas/hari
·      Jenis            : air putih,teh
·      Keluhan      : -
b.      Istirahat
·      Tidur malam            : ± 8 jam
c.       Eliminasi
BAK
·      Frekuensi    : 4-5x/hari
·      Warna         : kuning jernih, bau khas
BAB
·      Frekuensi                :1x/hari
·      Konsistensi : lunak
·      Warna                     : kuning
d.      Pola seksual
suami menyatakan  melakukan hubungan seksual sebanyak 2-3x/minggu dan tidak ada keluhan
e.       Kebiasaan hidup sehat
suami menyatakan mengkonsumsi rokok dan alkohol.
      B.     Data Objektive
               Pemeriksaan Umum
      KU                             : baik
      Kesadaran                  : Composmetis
      TD                             : 120/90 mmHg
      N                               : 90 x / mnt
RR                             : 30 x / mnt
      S                                : 36,5 0 C
      BB                             : 56 Kg
      TB                             : 155 cm
Pemeriksaan fisik
a.       Muka               : pucat (-), oedema (-)
b.      Mata                : sklera kuning (-), konjungtiva pucat (-)
c.       Hidung            : sekret (-), polip (-)
d.      Mulut              : bersih,gigi caries dentis (-)
e.       Telinga            : bersih,serumen (-)
f.       Leher               : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar parotis
g.      Dada              : simetris
h.      Abdomen        : tdak ada luka bekas operasi
i.        Genetalia         : tidak ada odem, dan tidak ada varises
Pemeriksaan penunjang
·         Tes spermatogenesis: sperma < 20 juta
C. Assesment
       Tn.D umur 35 tahun dengan infertilitas
D. Planning
1.      Memberi tahu pada suami dan istri bahwa suami mengalami kemandulan
Ev : suami dan istri  mengerti dengan penjelasan Dokter
2.      Memberikan dukungan emosional pada suami dan istri untuk bersabar
Ev :  suami dan istri merasa tenang dan sabar
3.      Menganjurkan pada suami untuk tidak mengkonsumsi alkohol dan rokok
Ev : suami mengerti dengan anjuran dokter
4.      Menyarankan  kepada suami dan istri untuk melakukan Bayi Tabung jika mampu dan bersedia
Ev: suami dan istri akan mempertimbangan saran  dokter
5.      Menyarankan kepada suami dan istri untuk mengadopsi anak jika tidak mampu melakukan bayi tabung
Ev: suami dan istri mempertimbangkan saran dokter

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Masalah kesuburan merupakan suatu hal yang sangat mengganggu bahkan bisa mengancam keutuhan suatu rumah tangga. Masalah kesuburan terjadi akibat terganggunya sistem reproduksi pada wanita dan terjadinya penurunan kualitas dan kuantitas sperma pada pria.
B.     Saran
Kami menyarankan agar para wanita sejak remaja menjaga kesehatan reproduksinya dengan cara makan-makanan dengan menu gizi seimbang, dan merawat hygien dari alat genetalianya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar